Krisis BBM yang belakangan melanda di beberapa kota , ditambah lagi kondisi high cost dalam ber- transportasi, menjadi satu dari sekian problem kota yang mengemuka.
Anda bisa bayangkan berapa juta rupiah dibuang percuma di jalan raya? dalam rangkaian kemacetan lalul lintas yang mengular? konon kerugian akibat kemacetan di Jakarta mencapai Rp 28,1 triliun per tahun.(sumber: detik.com). Tentu hal ini harusnya menjadi sebuah renungan kita bersama.
Jika kita bicara issue global tentang Go Green Campaign maka bersepeda adalah merupakan salah satu dari sekian cara kita untuk membuat bumi ini jauh lebih baik.
Berikut ini adalah 10 alasan mengapa saya ingin mengayuh sepeda:
(1) Healthy Reason
Otot adalah merupakan organ yang paling aktif dalam pembakaran kalori.
sepeda adalah olahraga aerobik, yang merupakan langkah awal untuk melatih setegah bagian tubuh anda di bagian bawah.
Olahraga aerobik membantu meningkatkan aliran darah 12-20 kali lipat. Hal ini berarti otak akan mendapatkan suplai makanan dan oksigen yang cukup dan cukup pula kapasitas darah mengangkut zat sisa metabolisme otak.
Dengan olahraga aerobik maka tubuh akan menarik tabungan lemak, mengubah menjadi asam lemak. Selain itu tubuh akan membuat kita merasa nyaman– > feel good hormone. Yakni Endorfin.
Jadi bersepeda bisa tersebab atas kebutuhan untuk bugar, sehat dan fit.
(2) Go Green Campaign
Reduce-reuse-recycle-replace-rethink merupakan siklus aktivitas yang telah menjadi icon dari kampanye besar Go Green ini.
Dan sepeda adalah salah satu solusi untuk reduce dan replace.
Reduce pada pelepasan CO2 dan CO di udara yang bisa memberi efek pemanasan global karena jelas sepeda tidak membakar bahan bakar fosil. Bahkan membakar lemak dalam tubuh
Replace: change your vehicle and upgrade your mind.
Alasan ini sangat erat kaitan dengan point selanjutnya:
(3). Penghematan
Free fuel, free gasoline. Sebagai alat trasportasi, sepeda telah menjadi alternatif cara kita untuk menekan ongkos belanja BBM dan mengurangi ketergantungan kita terhadap bahan bakar fosil yang kini makin tidak relevan lagi menjadi sumber energi utama. Bahkan pemerintah sudah memulai wacana untuk mengurangi subsidi yang membebani APBN. Terlepas pro dan kotra setidaknya kita telah menjadi bagian dari solusi.
(4) Love traveling cruising the city, landscape and nature track
Alasan selanjutnya mengapa orang melakukan aktivitas bersepeda, adalah karena kecintaan pada aktivitas menjelajah kota, landscape dan alam. Sepeda ini memiliki keunggulan daya jelajah yang fleksibel jelajah kota, jelajah alam, atau sekedar untuk komuter.
Sepeda juga relatif bisa menembus segala medan, artinya jika sulit dan berat misalkan, sepeda bisa diangkat dan ditenteng–walaupun pada prakteknya sekarang sepeda juga telah mempunyai klasifikasi tersendiri ada sepeda hybrid, road racer, city bike, MTB dan urban style (fixie, low rider dll).
Sepeda juga merupakan kendaraan yang menyenangkan, tidak menyebabkan pengendaranya bisa ugal-ugalan di jalan karena keterbatasan kecepatan yang bisa dicapai (tidak lebih dari 60 km/jam pada jalan datar, kalau ada berarti dia manusia super atau memang seorang pembalap sejati).
Mengapa menyenangkan, karena sembari menggowes perlahan kita bisa memotret kehidupan sekitar. Lebih lagi bersepeda di alam bebas ternyata dapat meningkatkan rasa kebugaran dan energi positif dalam diri.
Sepeda sangat cocok untuk menunjang wisata kota, wisata kuliner, wisata sejarah, wisata ekosistem dan wisata alam.
(5). Bersepeda karena romantisme kisah lalu
Nah, alasan ini memang sangat personal bagi saya . Teringat kenangan indah bersepeda masa awal pernikahan kami dulu saat masih belum punya apa- apa hijrah ke sebuah kota jauh dari sanak saudara. Kota dengan sektor layanan transportasi publik yang buruk, memaksa tidak ada pilihan selain menggunakan sepeda. Jadilah ia memiliki nilai historis yang mendalam bagi kami.
Sementara bagi sebagian orang lain, sepeda memang mengandung cita rasa nilai historis yang tinggi. Sepeda itu adalah teknologi mekanika yang sangat orisinil, jadul namun tetap canggih dan mengikuti perkembangan zaman.
Bahkan sepeda juga bisa memiliki nilai ekonomi yang tinggi sebagai benda antik, peninggalan dan saksi sejarah yang berharga puluhan juta. Ada sebuah priceless historical benefit yang luar biasa.
(6) Sepeda sebagai sarana networking dan ajang silaturahim
Dengan sepeda kita bisa membangun komunitas, perkumpulan lintas generasi, lintas sektoral dan lintas genre. Club sepeda bisa meniadi sebuah ajang yang mempertemukan orang-orang dengan perbedaan latar belakang, status dan asal-usul dalam sebuah komunitas yang memiliki kesamaan hobby, kesukaan dan kecintaan, bahkan passion yang sama.
(7) Bersepeda karena “Urban life style”
Saat ini masyarakat perkotaan sudah makin sadar akan pentingnya gaya hidup sehat. Dan ini diwujudkan dalam berbagai aktivitas. Dan kini sepeda sedang mendapatkan momentum yang baik, terkait pula kampanye go green yang juga menguat.
Sepeda kini juga telah menjadi ajang narsis dan eksistensi diri pada komunitasnya. Orang sudah berlomba-lomba memodifikasi sepeda, melengkapinya dengan tools, gafget dan aksesories tambahan yang kemudian menjadi sebuah gaya: “stylist, sporty, and friendly environment”.
Dan sampai disitu kita perlu sedikit membatasinya jangan sampai kehilangan orientasi, karena yang penting itu “sepedaan”nya, bukan “sepeda”nya.
(8) Adrenalin Pumping Effect and Passion
Sepeda telah menjadi sebuah penawar akan kebutuhan endorfin dalam tubuh kita. Aktivitas ini mampu menciptakan sensasi yang menyenangkan (happy and enjoy), menghilangkan stress dan menciptakan gairah-gairah baru.
Seperti orang naik gunung, kalau sudah susah-susah naik maka nikmatnya tak terbanding, ketika berada di puncak dan melakukan turunan “breating with the wind” atau saat menembus jalur cross country: splashing water, dirty jump, off road atau saat bisa melalui track tanjakan neraka turunan surga (backsound: wkwkwkw) dan atau bisa melakukan touring jauh–adventuring menaklukkan jalan raya yang panjang atau zig-zag breaking the traffic jam di ibukota adalah sekelumit cara orang memperoleh adrenalin pumping effect: endorfin dalam tubuh, wow!
(9). Bersepeda karena Self Branding
Nah, bagi sebagian orang, sepeda bukan lagi sebuah alat transportasi atau ajang “asyik-asyikan” di akhir pekan. Tapi sepeda sudah bergeser quadrant nya menjadi bagian dari self branding seseorang yang unik, inspiring, bersahaja dan menyenangkan.
(10). Sepeda untuk Spritual Cycling
Dari alasan ke-9 itu kemudian sepeda bisa juga menjadi sarana merengkuh banyak inspirasi di jalan. Saat kayuhan kita tak lebih dari 20 km/jam maka akan banyak scene kehidupan yang bisa kita amati.
Ini merupakan bagian yang mengasikkan bagi social observer. Bisa menjadi sarana kontemplasi, internalisasi nilai-nilai kemanusiaan dan penggalian hikmah hidup dan pelajaran dalam setiap perjalanan.
Nah, pembaca, demikianlah 10 ulasan mengapa orang ingin terus melakukan aktivitas bersepeda. Apa pun alasan anda ketika akhirnya anda ingin bersepeda tetapkanlah niatnya dan selalu: “Share the road and Save on the road”
sumber : http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2011/04/28/10-alasan-kenapa-tertular-dan-kita-perlu-menulari-virus-s-e-p-e-d-a/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar