Sabtu, 12 Maret 2011

ALAY JALANAN.....

Bagi saya, Alay atau apapun namanya, hanya sebuah simbol generasi. Kita pernah melihat gaya dandanan generasi yang tumbuh di era 80-an. Dengan seragam SMA yang dibuka sampai dada, celana baggy, dan model rambut yang ga jelas. Berbeda dengan saya yang tumbuh di era 2000-an. Pada masa SMA, generasi pada masa ini suka memakai celana seragam SMA yang lebar lebar istilahnya cut bray,,. S. Atau pernah lihat generasi ska/punk? dengan celana ngatung ga jelas? kemeja pantai? ...… Jika kadang saya mengingat masa masa itu, kadang saya tertawa. Betapa ‘alay’-nya kita dulu.. So, atas dasar itu saya menganggap, apa yang banyak orang sebut alay hanyalah simbol sebuah generasi. Dan alay ada di setiap generasi.
Namun saya punya deskripsi khusus untuk apa yang disebut ALAY. Alay adalah para pengacau jalanan. Ya, PENGACAU!! Jujur, saya sangat membenci para pengacau jalanan ini. Mereka sangat banyak ditemui di jalanan. Para pengacau ini biasanya bersepeda motor, maaf, kebanyakan matic + bebek , menggunakan ban kecil yang sejujurnya lebih layak untuk sepeda. Kemudian sikap tidak disiplin mulai dari tidak pakai helm sampai menerobos lampu merah, suka berkendara sambil bergerombol dijalanan tanpa peduli hak orang, cara berkendara yang buruk (udah tau matic, masih aja di geber-geber tuh motor) dan yang kadang sangat mengganggu pengelihatan saya, mereka sering sekali membonceng wanita bercelana sangat pendek atau hot pants (wow).




Tulisan ini saya buat bukan untuk menyudutkan seseorang atau komunitas tertentu. Namun ini adalah jeritan hati saya tentang rendahnya displin dan santun para pengguna jalan.  Tapi saya jelaskan sekali lagi. Saya HANYA benci kepada pengacau jalanan, yang jauh dari sikap santun dijalan.
Namun kadang saya bercermin, ketika saya berkendara, atau ketika saya sedang dalam rombongan turing, atau kita yang memiliki motor dengan box box jumbo. Pernahkah kita bertanya, “adakah saya menyakitkan perasaan orang lain dijalan?” atau “adakah saya bersikap lebay dijalanan?” maka dari itu, marilah kita bercermin, terutama saat berada dijalan raya. Jauhi sikap arogan, sombong, lebay, norak, kampungan ketika berada di aspal. Supaya kita tidak di-cap ALAY JALANAN.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar